Cara Aman Membakar Daging
Penulis : Unoviana Kartika |
Sabtu, 4 Mei 2013 | 13:12 WIB
TERKAIT:
KOMPAS.com - Membakar daging atau barbecue
bisa jadi kegiatan yang menyenangkan jika dilakukan bersama keluarga,
teman, dan kerabat. Namun diperlukan teknik pemasakan yang tepat agar
terhindar dari risiko kanker yang bersembunyi di balik panasnya arang.
Sebuah studi yang dipublikasi dalam jurnal Food Chemistry
mengatakan, membakar daging di arang kondisi tertentu dapat
meningkatkan risiko kontaminasi zat kimia yang memicu kanker yang
disebut nitrosamin.
Para peneliti dari
University of Gaziantep di Turkey dan University of York di Inggris
menemukan kadar nitrosamin tertinggi ditemukan pada arang yang belum
cukup panas. Namun membakar daging terlalu lama dan daging terlalu
berlemak juga terkait dengan peningkatan kadar nitrosamin.
Alice
Bender, manager komunikasi nutrisi dari American Institut untuk
penelitian kanker yang tidak terlibat dalam studi mengatakan, nitrosamin
bukan satu-satunya senyawa yang berbahaya saat membakar daging. Saat
daging dibakar, terbentuk juga senyawa Compounds called heterocyclic
amines (HCA) dan polycyclic aromatic hydrocarbons (PAH).
"Kedua senyawa kimia ini menyebabkan kerusakan DNA yang memicu kanker," ujarnya.
Kendati
demikian, bukan berarti Anda harus meninggalkan kegiatan menyenangkan
ini. Ikutilah beberapa cara aman membakar daging berikut.
1.
Hindari api terlalu besar karena api dan panas yang terlalu besar dapat
membentuk senyawa HCA dan PAH. Sebelum membakar daging, usahakan
hilangkan semua lemak yang terlihat. Balik daging sesering mungkin saat
membakarnya untuk menghindari hangus.
2.
Gunakan bumbu, selain menyedapkan rasa daging, tapi juga mampu
mengurangi senyawa berbahaya yang terbentuk. Studi menunjukkan, rosemary
merupakan bumbu yang efektif, selain itu ada pula lemon dan cuka.
3. Masak daging sebelum dibakar. Proses pembakaran yang lebih cepat mencegah pembentuk senyawa berbahaya.
4.
Daging yang mengandung lemak lebih sedikit seperti daging ayam dan ikan
bisa dijadikan pilihan untuk mengganti daging merah. Ukuran daging juga
dapat dibuat lebih kecil untuk membuatnya cepat matang. Bahkan Anda
juga dapat membakar sayuran dan buah.
Sumber :
Womens Health
Editor :
Lusia Kus Anna
Tidak ada komentar:
Posting Komentar